PENINGKATAN KEMAMPUAN BINA DIRI MELALUI VIDEO PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IX DI SLB NEGERI 2 MAKASSAR

  • Nur Ita Universitas Negeri Makassar
  • Syamsuddin Syamsuddin Universitas Negeri Makassar
  • Dumi Aisah UPT SLB NEGERI 2 MAKASSAR
Keywords: Kemampuan Binadiri, Video Pembelajaran, Anak Tunagrahita

Abstract

Anak tunagrahita, yang memiliki tingkat intelegensi signifikan di bawah rata-rata, sering menghadapi kesulitan dalam aktivitas sehari-hari, seperti menyetrika pakaian. Penggunaan video pembelajaran telah diidentifikasi sebagai salah satu alternatif yang potensial untuk meningkatkan kemampuan bina diri mereka. Video pembelajaran dapat membantu mereka dalam memahami langkah-langkah menyetrika dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan aktivitas anak tunagrahita selama pembelajaran bina diri dengan menggunakan video pembelajaran, dan (2) menggambarkan peningkatan kemampuan bina melalui video pembelajaran. Penelitian ini melibatkan tiga anak tunagrahita kelas IX di SLB Negeri 2 Makassar dan menerapkan metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan yang mengikuti model Kemmis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, aktivitas anak masih di bawah harapan, dengan rata-rata mencapai 54,7%, dan hasil belajar mereka hanya sebesar 57,5%. Namun, pada siklus II, terjadi peningkatan yang signifikan, di mana nilai aktivitas anak meningkat menjadi 66,8%, dan hasil belajar mencapai 77,29%. Dalam hal ini, rata-rata hasil belajar anak melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebesar 75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan video pembelajaran dapat efektif meningkatkan kemampuan bina diri anak tunagrahita di SLB Negeri 2 Makassar.

References

DAFTAR PUSTAKA

Abiding Nata. (2011). Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Arikunto.
Suharsimi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas Jakarta : Rineka Cipta.
Astati. (2001). Persiapan Pekerjaan Penyandang Cacat Tunagrahita. Bandung : CV. Pendawa.
Day,Christopher.(2007). Environment and Childrend.Ingris: Elsevier Ltd.
Dedy Kustawan. (2013). Analisis Hasil Belajar Program Peerbaikan dan Pengayaan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT. Luxima Metro Media.
Evelin Siregar dan Hartini Hara. (2010). Teori Belajar Pembelajaran.Bogor: Ghalia Indonesia.
Hoehi Nasution. (2008). Evaluasi Pengajaran.edisi pertama. Universitas terbuka. Jakarta.
Kamis dan Rosnawati Atin. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT.Luxima Metro Media.
Nunug, Apriliani. Seluk Beluk Tunagrahita dan Strategi Pembelajarannya.Jogjakarta: Java Litera.
Nurs’aban, Muhammad. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen pendidikan Nasional. Seni. Jakarta:Universitas Terbuka.
Sardjyo. (2009). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjana, Nana. (2010). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar.(Cet.XV).Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sujihati Somantri. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.
Sulistyo, Edi Tri. (2005). Pembelajaran Konstruktivitisme dalam Pembelajaran IPS . Jurnal Paedagogia Online Jilid 7 No.1 (http://eprins.uns.ac.id, diakses 12 Desember 2016).
Supriya. (2008). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Triani, Nani. (2013). Panduan Pelaksanakan PTK. Jakarta. PT. Luxima Metro Media.
Wina, Sanjaya. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Prenada Media Group.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakary
Published
2023-12-11
Section
Articles